Geomorfologi Kota Mojokerto

mojokerto

Pada tugas minggu ke-2 kuliah Alans ini, saya diberi tugas untuk menjelaskan tentang proses Geomorfologi kota asal masing-masing. Karena saya berdomisili asli Mojokerto, maka saya akan menjelaskan tentang proses Geomorfologi Kota Mojokerto.

Geomorfologi sendiri merupakan suatu studi pustaka yang mempelajari asal terbentuknya permukaan bumi atau topografi akibat dari pengikisan atau penambahan material penyusun bumi, atau tanah. Konsep dasar akan geomorfologi, menjelaskan bahwa bentuk permukaan atau bentangan bumi, dikontrol oleh 3 faktor utama yaitu struktur, proses dan tahapan pembentukan muka bumi.

Secara topografi Kota Mojokerto berada  pada ketinggian ± 22 meter dari permukaan laut dan kemiringan tanah 0% – 3%. Dengan demikian dapat diperlihatkan bahwa Kota Mojokerto mempunyai permukaan tanah yang relatif datar, sehingga aliran sungai/ saluran menjadi relatif lambat dan hal ini mempercepat terjadinya pendangkalan yang pada akhirnya timbul kecenderungan ada genangan pada berbagai bagian kota apabila terjadi hujan.

Apabila dilihat secara geografis wilayah Kota Mojokerto berada di tengah-tengah Kabupaten Mojokerto, terbentang pada 7°33′ LS dan 122°28′ BT dengan luas wilayah 692,15 km

Wilayah Mojokerto cenderung tinggi dibagian wilayah selatan dan utara. Pada wilayah selatan, pembentukan tanahnya  di dominasi oleh landform vulkanik,yang dipengaruhi oleh gunung penanggungan. Dan pada wilayah utara, pembentukan tanahnya dipengaruhi oleh landform karst, di sekitar daerah Dawarblandong, karena berdekatan dengan wilayah lamongan yang di dominasi juga oleh landform karst, begitu pula dengan wilayah Gresik, yang selain berlandform karst juga dominan memiliki lanform Marin.

Wilayah  Kota  Mojokerto  mempunyai  beberapa  daerah  aliran  sungai  yang  manfaatnya  cukup  besar  bagi  kehidupan  penduduk,  khususnya  untuk  keperluan  irigasi  pertanian. Potensi hidrologi yang terdapat di Kota Mojokerto, ialah sungai, sumber mata air, serta model pengairannya. Menurut (Balitbang,2011), Kota Mojokerto dilalui oleh 4 (empat) buah sungai yang cukup potensial yaitu:

  • Sungai Brantas di sebelah utara kota sepanjang 3,5 Km arah alirannya ke timur.
  • Sungai  Brangkal  di  sebelah  barat  kota  sepanjang  2,25  Km  arah  alirannya  ke utara.
  • Sungai Sadar di sebelah timur kota sepanjang 2,00 Km arah alirannya ke utara.
  • Sungai Gedeg di sebelah barat kota sepanjang  2,00 Km.

Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kota Mojokerto sebagian besar terdiri dari aluvial  (62.74%) dan grumosol (37.26%). Dari kondisi  tersebut  jenis  tanah di Kota Mojokerto merupakan  tanah yang cukup baik untuk usaha pertanian terutama untuk jenis tanaman mayoritas padi, polowijo mayoritas jagung dan tanaman tebu. 

Proses pembentukan tanah di Mojokerto, di dominasi dengan adanya pengaruh pegunungan vulkanik yang berada pada wilayah selatan daerah Mojokerto yaitu gunung Penanggungan serta kompleks pegunungan Arjuna-Welirang, yang ketika meletus abu vulkannya ikut terbawa aliran lahar serta hembusan angin hingga ke wilayah perbatasan antara Mojokerto-Malang, Mojokerto-Pasuruan. Sehingga hal ini mempengaruhi pembentukan tanah yang berada di wilayah Mojokerto. Selain itu ada juga sedikit pengaruh pegunungan kapur yang berada di daerah Utara Mojokerto. Sedangkan pada bagian tengah, banyak dipengaruhi oleh aliran sungai Brantas, yang kawasannya tersebut disebut Daerah Aliran Sungai Brantas. 

Hal tersebut diperkuat dengan banyak ditemukannya tanah andisol dan Litosol di beberapa bagian Mojokerto. Jenis tanah ini adalah jenis tanah yang umurnya masih muda, berasal dari bahan vulkanis, porositas sedang, menahan air dengan baik, mudah longsor, dimanfaatkan untuk pertanian dengan terasering. Tanah tersebut banyak ditemukan di Pacet, Gondang, Jatirejo dan Trawas.

Banyak juga ditemukan tanah komplek Mediteran merah kuning dan Litosol dimana berasal dari batuan berkapur, batuan beku basis sampai intermedier dan batuan metamorf. Banyak ditemukan di Sebagian Pacet, Trawas, Gondang,Kutorejo, Ngoro, Pungging.

 

This entry was posted in Analisis Lansekap. Bookmark the permalink.

Leave a comment